Penerapan
Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
Membahas mengenai manfaat
Aljabar dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan kita yang mungkin sebagai
guru atau orang tua saat ada pertanyaan yang terlontar dari anak dengan wajah
polosnya.
1. Penerapan
Aljabar bagi siswa
Tentu saja, manfaat Aljabar bagi para
pelajar adalah agar nilai ulangan Matematika tidak jatuh saat diberi soal
Aljabar. Dan sebagai tambahan nilai untuk nilai kelulusan. Selain itu, manfaat
Aljabar yang sering diterapkan siswa adalah untuk memanajemen uang saku yang
diberikan orang tua tiap minggu. Contoh penerapan aljabar dalam hal ini sebagai
berikut:
Misalnya, uang saku kita sebesar Rp
70.000,00 setiap minggu. Karena setiap hari Selasa dan Rabu ada pelajaran
tambahan, serta hari Jumat ada kegiatan ekstra kurikuler pada pukul 14.20 WIB
sedangkan setelah pulang sekolah kita tidak pulang dahulu (langsung lanjut
belajar tambahan) maka dibutuhkan uang makan + uang jajan sebesar Rp 10.000,00.
Nah, kita kebingungan menentukan uang saku setiap hari selain Selasa, Rabu, dan
Jum’at selama satu minggu jika dalam satu minggu itu kita ingin menabung uang
sebesar Rp 25.000,00. Dengan bantuan aljabar kita dapat menentukan uang saku
kita per hari.
Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku kita per hari
(selain Selasa, Rabu, dan Jumat karena sudah ada jatahnya, yaitu Rp 10.000,00)
dengan x. Maka,
Rp 70.000 = (uang saku 1 minggu)
Rp 25.000 = (uang tabungan selama 1
minggu)
70.000 – 25.000 = (3 X 10.000) + 1(6x
-3x)
Rp 45.000 = Rp 30.000 + 1(3x)
Rp 45.000 = Rp 30.000 + 3x
Rp 45.000 – Rp 30.000 = 3x
Rp 15.000 = 3x
x = Rp 15.000/3
x = Rp 5.000
{Mengapa (3 X 10.000)? 3 berasal dari
Hari Selasa, Rabu, dan Jumat dalam satu Minggu. Berarti kan ada 3 hari}
{Mengapa 1(6x – 3x)? 1 berasal dari 1 minggu
sedangkan 6x – 3x berasal dari 6 hari dalam satu Minggu kecuali Minggu karena
libur, dikurangi 3 hari (Selasa, Rabu, dan Jumat karena telah dijatah)}
Jadi, uang saku per hari yang kita
gunakan selain Selasa, Rabu, dan Jumat (sekali lagi karena telah dijatah) dan
selain Minggu (karena libur) maksimal sebesar Rp 5.000,00. Tidak boleh lebih
tetapi boleh kurang (hehe, sebagai tambahan tabungan). Boleh lebih tetapi harus
konsekuen, yaitu mengurangi jatah uang saku di hari berikutnya. Intinya silakan
diatur sendiri ya uang saku dari ortu, latihan jadi menteri keuangan untuk diri
sendiri.
2.
Penerapan Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
Manfaat
aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga adalah untuk memanajemen uang gaji, uang
saku anak, uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bagi Ibu Rumah
Tangga adalah sebagai berikut:
Seorang
Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan
dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 per bulan. Dibutuhkan Rp 1.000.000,00
untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan uang sekolah
total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa uang sakuperorangan yang harus ia
berikan untuk kedua anaknya tiap minggu tetapi uang per bulannya harus masih
tersisa Rp 1.000.000,00 untuk ditabung. Jika Ibu itu pintar Aljabar maka Ibu
itu dapat menentukan uang saku tersebut secara tepat, tapi jika tidak? Hemm…
silakan dibayangkan sendiri sesuai imajinasi masing-masing ya…
Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku setiap anak per
minggu sebagai x
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 =
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 X 2x)
6.000.000 – 1.000.000 = 4.500.000 +
(8x)
5.000.000 = 4.500.000 + 8x
5.000.000 – 4.500.000 = 8x
500.000 = 8x
x = 500.000/8
x = 62.500
{Mengapa (4 X 2x) karena 1 bulan = 4
minggu dan 2x itu adalah uang saku 2 orang anak}.
Jadi, uang saku setiap anak dalam
waktu seminggu adalah Rp 62.500,00. Dengan matematika dan sistem Aljabar, cukup
simple kan?
3.
Penerapan Aljabar bagi para Pedagang.
Aljabar dapat membantu pedagang untuk
menghitung besar kecil keuntungan atau kerugian yang dapat diperolehnya, dan
dapat menentukan besar modal yang dibutuhkan. Contoh penerapan Aljabar dalam
kehidupan pedagang adalah sebagai berikut:
Seorang pedagang pempek membeli 5 kg ikan giling dengan harga Rp
60.000,00. Dengan 5 kg ikan giling tersebut dapat dibuat menjadi 10 buah pempek
kapal selam. Pedagang itu ingin laba tiap pempek tersebut sebesar Rp 2.000,00.
Maka berapa harga jualnya? Jika pedagang itu pandai Matematika, pasti akan
mudah mengetahuinya, sebaliknya, jika tidak, apa yang akan terjadi? Bisa
dibayangkan sendiri segala kemungkinan yang akan terjadi dalam angan
masing-masing…
Cara mengerjakan menggunakan sistem
Aljabar:
Kita anggap harga jual pempek itu
sebagai x.
Maka diperoleh:
x = (60.000/10) + 2.000
x = 6.000 + 2.000
x = 8.000
Jadi, harga jual yang bisa diterapkan
agar laba satu pempek Rp 2.000 adalah sebesar Rp 8.000,00. Dengan Matematika
dan aplikasi Aljabar
0 Comments:
Posting Komentar