Trik Cepat Memecahkan Soal Integral Aljabar Substitusi

Materi matematika terutama bab integral tak jarang bikin siswa puyeng. Melihat notasi integral yang mirip kayak cacing (?) membuat siswa melambaikan tangan bak mengikuti program Uji Nyali, apalagi membahas integral subtitusi.
Apa itu integral substitusi? Pengertiannya bisa kawan-kawan googling sendiri di situs sebelah ya. Tulisan kali ini hanya ingin menampilkan sesuatu yang original temuan penulis. Semoga membantu pengerjaan soal integral substitusi dengan cepat ya, terutama soal pilihan ganda di Ujian Nasional!
Seperti yang sobat mungkin sudah ketahui, model integral bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  • Integral biasa
  • Integral substitusi
  • Integral parsial
Untuk integral biasa, sobat tentu sudah tau bagaimana model dan cara mengerjakannya bukan? Tentu sudah sangat mudah – di luar kepala. Lalu, bagaimana kita menentukan apakah suatu soal integral termasuk soal substitusi atau bukan? Simak nih contoh integral substitusi
Contoh soal integral substitusi
1
Serem? Biasa aja kali, hehe. Mayoritas soal integral itu menipu; nampaknya sulit, padahal sangat mudah!
Integral subtitusi ditandai dengan adanya perkalian/pembagian pada suku yang hendak diintegralkan. Atau dengan kata lain, kita bisa memilah soal tersebut menjadi dua suku, yang penulis namai “suku induk” dan “suku anak“. Pemilahan suku itulah yang akan kita gunakan untuk mengerjakan soal integral substitusi, prens. Yuk, kita mulai. Simak caranya ya!
Pilah soal integral menjadi dua bagian: induk dan anak. Sederhana saja, suku induk adalah suku yang memiliki pangkat lebih besar

  1. 2
  2. Turunkan induk, kemudian cari hubungan antara turunan tersebut dengan anaknya.3 Yang perlu diingat adalah bahwa hubungan harus dinyatakan dalam perkalian. Artinya, turunan perlu dikali 2 agar bisa sama dengan sang anak. Angka ” 2 “ inilah yang nantinya akan berguna untuk menyelesaikan soal.
  3. Terakhir, setelah diketahui hubungan turunan-anak, abaikan sang anak dan integralkan soal seperti cara integral “biasa”. Hehe, sadis kali ya. Setelah mengetahui hubungan induk-anak eh malah si anak ditendang tak dianggap!
4
5 Ralat
6 Ralat
7 Ralat
Mudah, ‘kan?
Contoh lain:
8 Ralat
Perlu diingat lagi bahwa, soal pasti dibuat sedemikian rupa sehingga PASTI ADA HUBUNGAN antara turunan induk yang semestinya dengan si anak, sehingga hubungannya bisa dinyatakan dengan angka yang “cantik”, bukan angka desimal yang “keriting”!

0 Comments:

Posting Komentar