Pernahkan
kalian berpikir atau bertanya ke orang lain “buat apasih belajar matematika?” “Emang
matematika dipake dikehidupan sehari-hari ya?”
Saya
juga dulu sempat berpikir pertanyaan begitu dulu, dulu waktu saya tidak suka
dengan matematika hehehe J tapi sekarang setelah saya suka
dengan matematika, jadi saya ga penasaran lagi dengan jawaban pertanyaan itu. Karena
rasa suka itulah yang membuat saya tidak perduli dengan pertanyaan itu.
Seperti
yang kita ketahui setiap yang ada di bumi pasti ada manfaat nya. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering menjumpai sesuatu yang memberikan manfaat yang berbeda
untuk berbagai jenis orang. Seperti contoh nya sampah. Sampah mungkin sangat
tidak disukai oleh kita karena sifatnya yang tidak dibutuhkan lagi. Tetapi bagi
petugas kebersihan, sampah menjadi sangat berarti karena keberadaannya
memberikan dia pekerjaan dan penghasilan.
Mau tahu apa saja manfaat pelajaran
matematika? Simak ulasan berikut, ya.
- Pola Pikir Sistematis
Matematika adalah salah satu
pelajaran yang membantu kamu berpikir secara sistematis. Hal yang sangat
penting dalam menjalani kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun keseharian.
Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kamu telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut. Hal ini akan membuatmu mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu. Kemampuan ini yang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang pemimpin kelak ketika kamu dewasa.
Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kamu telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut. Hal ini akan membuatmu mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu. Kemampuan ini yang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang pemimpin kelak ketika kamu dewasa.
- Logika Berpikir Lebih Berkembang
Seluruh aspek dalam pelajaran
matematika berbicara mengenai kemampuan berpikir logis. Tidak ada asumsi,
praduga, atau tebak-tebakan. Semua harus dihasilkan melalui penghitungan yang
tepat.
Bahkan berdasarkan literasi yang ditulis oleh Johnson dan Rising (1972), matematika dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian yang logis. Pernyataan ini tentu semakin menguatkan posisi matematika sebagai media pembelajaran efektif agar kamu tumbuh menjadi orang yang anti-galau. Logika akan membantu menajamkan pola pikir, yang tentu membuat kamu mampu mengambil keputusan secara matang.
Tentu kamu cukup peka melihat kondisi masyarakat sekarang yang mudah terbius informasi hoax, kan? Itu adalah satu dari contoh kemampuan berpikir logis yang rendah. Melakukan latihan soal matematika akan secara paralel melatih otak menggunakan logika berpikir secara optimal. Setidaknya, kamu akan menjadi generasi yang lebih banyak berpikir dengan logika sebelum bertindak.
Bahkan berdasarkan literasi yang ditulis oleh Johnson dan Rising (1972), matematika dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian yang logis. Pernyataan ini tentu semakin menguatkan posisi matematika sebagai media pembelajaran efektif agar kamu tumbuh menjadi orang yang anti-galau. Logika akan membantu menajamkan pola pikir, yang tentu membuat kamu mampu mengambil keputusan secara matang.
Tentu kamu cukup peka melihat kondisi masyarakat sekarang yang mudah terbius informasi hoax, kan? Itu adalah satu dari contoh kemampuan berpikir logis yang rendah. Melakukan latihan soal matematika akan secara paralel melatih otak menggunakan logika berpikir secara optimal. Setidaknya, kamu akan menjadi generasi yang lebih banyak berpikir dengan logika sebelum bertindak.
- Terlatih Berhitung
Siapa yang tidak membutuhkan
kemampuan berhitung? Tidak ada, bukan? Semua orang butuh keterampilan
berhitung. Bahkan dalam skala yang sangat sederhana seperti menghitung uang
kembalian.
Sayangnya, hal ini kurang disadari oleh sebagian siswa. Penggunaan angka yang sejatinya simbol untuk mengukur hasil, malah menjadi hal yang dihindari. Perlu dicamkan, kebutuhan berhitung memang tidak perlu ahli, namun setidaknya mampu melakukannya dengan tepat dan cepat. Apalagi, jika kelak kamu adalah seorang pebisnis. Tentu kamu tidak ingin salah menghitung keuntungan.
Sayangnya, hal ini kurang disadari oleh sebagian siswa. Penggunaan angka yang sejatinya simbol untuk mengukur hasil, malah menjadi hal yang dihindari. Perlu dicamkan, kebutuhan berhitung memang tidak perlu ahli, namun setidaknya mampu melakukannya dengan tepat dan cepat. Apalagi, jika kelak kamu adalah seorang pebisnis. Tentu kamu tidak ingin salah menghitung keuntungan.
- Mampu Menarik Kesimpulan Secara Deduktif
Matematika sering disebut juga
sebagai ilmu yang bersifat deduktif. Artinya, matematika membantu seseorang
dalam menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan
otak kita untuk berpikir secara objektif.
Kemampuan berpikir objektif lagi-lagi adalah satu dari sekian banyak soft skill yang dicari oleh seluruh bidang kerja. Bukan cuma itu, dengan sering menyelesaikan latihan matematika berupa kasus logika, kamu pun akan terbiasa berpikir secara rasional.
Kemampuan berpikir objektif lagi-lagi adalah satu dari sekian banyak soft skill yang dicari oleh seluruh bidang kerja. Bukan cuma itu, dengan sering menyelesaikan latihan matematika berupa kasus logika, kamu pun akan terbiasa berpikir secara rasional.
- Menjadi Teliti, Cermat, dan Sabar
Pelajaran matematika sarat akan
soal-soal yang rumit dan panjang. Hal yang tentu membutuhkan kesabaran dalam
menyelesaikannya. Terlebih jika salah satu langkah saja, maka bisa jadi kamu
harus mengulang kembali proses menghitung dari awal. Tahukah kamu, seorang yang
terbiasa menyelesaikan persoalan matematika yang rumit dapat berkembang menjadi
seorang yang lebih teliti, cermat, serta sabar? Kondisi ini bisa lahir melalui
pembiasaan dengan soal-soal matematika. Buktinya, profesi semacam analis,
ilmuwan, atau akuntan, biasa dijalani oleh orang-orang yang teliti dalam
menelaah data.
0 Comments:
Posting Komentar