Matematika
adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah yang memberikan andil
bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional serta membentuk insan yang
produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Pembelajaran matematika diartikan
sebagai proses hasil belajar matematika dengan bantuan/pendamping guru.Hal ini
dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran matematika, kegiatan utama dilakukan oleh
siswa untuk mempelajari bahan ajar matematika dalam rangka menguasai kompetensi
yang telah ditetapkan. Kemdikbud (2012:15) juga menyatakan bahwa proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan kontekstual, serta buku teks
yang memuat materi, proses pembelajaran, dan sistem penilaian kompetensi yang
diharapkan.
Mengapa
matematika menjadi momok(menakuti-nakuti) bagi sebagian besar orang ? Sebenarnya
masalah terbesar justru terletak pada proses pembelajaran matematika itu
sendiri. Banyak proses yang sangat mendasar yang seharusnya diajarkan dengan
gembira dan saksama, ternyata hal ini dilewati begitu saja. Sebagian besar guru
menggunakan metode klasikal dalam pembelajaran matematika yaitu metode ceramah
yang membuat pembelajaran tersebut menjadi membosankan, contoh lain mengerjakan
latihan dan soal terus menerus. Pada umumnya, sosok guru juga menjadi momok bagi
siswa. Guru identik dengan penampilan rapi, kaku, dan disiplin ketat. Tak
jarang pula profesi pahlawan tanpa tanda jasa ini dianggap membosankan. Hal
ini mengakibatkan dasar matematika siswa menjadi lemah dan tidak mampu
mendukung proses pembelajaran pada level selanjutnya.
Kesan
awal itulah yang sangat penting, ketika siswa sudah merasakan sendiri belajar
matematika itu menyenangkan pembelajaran matematika konsep selanjutnya akan
menjadi sesuatu yang ringan. Mengingat begitu pentingnya konsep dasar,
sebaiknya pengenalan matematika pada siswa dilakukan sedemikian rupa sehingga
siswa merasakan ingin tahu lebih banyak akan pelajaran matematika. Disini guru
sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya dengan menemukan sendiri
konsep matematika tersebut. Sikap guru juga harus lebih terbuka sehingga tidak
membuat siswa merasa canggung dan memudah membangun komunikasi jika ada hal
yang ingin ditanyakan.
Sebenarnya matematika bukanlah sesuatu yang sulit untuk
dipelajari. Setiap anak bisa memahami dengan baik asal cara belajarnya tepat.
Belajar matematika tidak bisa dilakukan dengan drill soal terus menerus agar
paham. Belajar matematika harus dilakukan dengan cara yang
menyenangkan agar anak-anak bisa mudah memahaminya tanpa merasa kesulitan dan
terpaksa.Masih tentang matematika dan cara belajarnya, berikut tips yang
bisa dipraktikkan agar belajar jadi asyik dan menyenangkan antara lain :
1.Belajar dialam terbuka

2. Menggunakan permainan
Selain belajar di alam
terbuka, belajar matematika juga
bisa dilakukan dengan permainan yang menyenangkan. Permainan yang bisa
dilakukan ada dua jenis. Pertama permainan yang dilakukan secara langsung,
misal berhitung dengan jari, cepat-cepatan menjawab, dan lain sebagainya.
Permainan kedua bisa dilakukan dengan alat peraga dan juga aplikasi yang ada
pada komputer atau ponsel pintar.
Terdapat beberapa tips belajar matematika yang asyik dan menyenangkan. Tips ini bisa diterapkan agar siswa dapat menyukai matematika dan nilai mereka pada bidang studi ini akan meningkat dengan tajam. Tidaklah cukup bagi siswa hanya diberikan soal-soal yang sangat banyak dan berulang-ulang dapat menimbulkan rasa jenuh dan malas pada saat pembelajaran matematika yang perlu dilakukan bagaimana mengubah sudut pandang siswa yaitu pembelajaran matematika yang membosankan menjadi pembelajaran matematika yang menyenangkan.
0 Comments:
Posting Komentar