Pengertian matematika menurut kamus
besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar
bilangan dan prosedur operasionalyang digunakan dalam penyelesaian masalah
bilangan. Dalam perkembangannya bilangan ini diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu
lain sesuai penggunaannya. Menurut James dan James (1976), matematika diartikan
sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
saling berubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga
bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut Reys dkk.
(1984), matematika diartikan sebagai analisis suatu pola dan hubungannya, suatu
jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan
pengertian-pengertian tentang matematika tersebut maka matematika dapat
diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta
konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan
simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya. Pendidikan
matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan
kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika.
Peran serta pendidikan matematika
dalam pendidikan secara keseluruhan sangat luas tidak hanya berkaitan tentang
hal yang teknis dan ilmiah saja. Buktinya bahwa persoalan-persoalan dalam
kehidupan sehari-hari dapat diuraikan dalam model matematika sehingga
penyelesaiannya lebih cepat dan sederhana. Hal ini sesuai dengan tujuan
pengajaran matematika di sekolah yang tertuang dalam kurikulum bahwa matematika
melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mampu menyelesaikan
masalah dengan tepat dan singkat serta dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut H. Winter (1972), siswa
seharusnya belajar berargumentasi, mengerti apa yang dibicarakan, memahami lalu
dapat mengabstraksikannya sehingga menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak
kanan (otak kiri digunakan untuk menghitung dan otak kanan untuk kreatifitas)
untuk mematematisasikan situasi di sekelilingnya. Sehingga guru harus mampu
berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran agar materi atau konsep
yang disampaikan tidak disalahterimakan siswa. Hal ini agar pengajaran
matematika tidak membosankan, menarik, dan menyenangkan.
Ada beberapa karakteristik
matematika, antara lain :
1. Objek yang
dipelajari abstrak.
Sebagian besar yang dipelajari dalam
matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau
merupakan hasil pemikiran otak manusia. Menurut Cockroft (1982), matematika
sulit dipelajari dan sulit diajarkan karena objek yang dipelajari bersifat
abstrak yaitu angka atau bilangan dan memiliki hirarki yang tegas serta banyak
manipulasi lambang, sehingga Guru harus dapat mengembangkan kualitas pribadi
dan siswanya secara keseluruhan, yaitu : Kebiasaan bekerja dengan baik seperti
: imajinatif, kreatif, dan fleksibel, sistematik, independen dalam berpikir dan
bertindak, bekerja sama, dan cermat. Serta sikap positif terhadap matematika
antara lain : terpesona dengan matematika; berminat dan termotivasi; gembira
dan menyukai matematik; menghargai maksud, kekuatan, dan relevansi matematika
dalam kehidupan; kepuasan yang tumbuh dari keberhasilan dan keyakinan akan
kemampuannya mengerjakan matematika.
2. Kebenaranya
berdasarkan logika.
Kebenaran dalam matematika adalah
kebenaran secara logika bukan empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat
dibuktikan melalui ekserimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya
nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada
jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner
(khayal).
3. Pembelajarannya
secara bertingkat dan kontinu.
Pemberian atau penyajian materi
matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan secara
terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang
melalui latihan-latihan soal.
4. Ada keterkaitan
antara materi yang satu dengan yang lainnya.
Materi yang akan dipelajari harus
memenuhi atau menguasai materi sebelumnya. Contohnya ketika akan mempelajari
tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka harus menguasai tentang materi
luas dan keliling bidang datar.
5. Menggunakan bahasa
simbol.
Dalam matematika penyampaian materi
menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara umum.
Misalnya penjumlahan menggunakan simbol "+" sehingga tidak terjadi
dualisme jawaban.
6. Diaplikasikan
dibidang ilmu lain.
Matematika dapat digunakan untuk
menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi,
TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes tulis dengan materi
matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir
cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan
seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis,
teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian
suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan.
0 Comments:
Posting Komentar