Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-tokoh Aljabar Siapa yang tidak
kenal dengan mata pelajaran Matematika, dari sejak kecil, pasti kita sudah
mengenalnya. Kehidupan sehari-hari pun nampaknya tidak terlerpas dari
unsur-unsur yang terdapat pada matematika.Hal ini dapat terlihat hampir dalam
semua aktivitas manusia. Orang yang berpendidikan rendah bahkan orang tidak
berpendidikan, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat
jual beli.
Matematika berasal dari
bahasa yunani “Mathematikos” yang artinya “ilmu pasti” atau ilmu yang
mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang dan perubahan-perubahan
pada suatu bilangan. Dalam matematika terdapat banyak cabang-cabang ilmu
matematika salah satunya yaitu Aljabar yang merupakan ilmu dasar dari ilmu matematika.
Aljabar berasal dari bahasa Arab
“Al-Jabr” yang berarti (pertemuan, hubungan, atau penyelesaian) yaitu suatu
cabang ilmu matematika yang mempelajari konsep atau perinsip penyederhanaan
serta pemecahan masalah yang menggunakan simbol atau huruf tertentu. Tapi, apakah Anda tahu siapakah tokoh-tokoh
yang telah berperan dalam perkembangan Aljabar? Berikut tokoh-tokoh yang telah
berperan dalam perkembangan Aljabar yaitu:
1.
Diophantus
(200-284 SM) Dipohantus adalah seorang matematikawan yunani yang bermukim di
Alexandria, Mesir. Ia adalah seseorang yang menemukan Variabel penulisan
Aljabar dan Arithmetica. Semasa hidupnya Diophantus menulis tiga buah karya,
akan tetapi Arithmetica adalah karyanya yang terkenal. Arithmetica adalah suatu
pembahasan analisis tentang teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan
Aljabar yang dilakukan dengan membuat persamaan. Persamaan-persamaan tersebut
di sebut persamaan Diophantus (Diphantine Eqution). Persamaan Diophantine ini
adalah persamaan bersuku banyak. Diophantus menyatakan bahwa suatu persamaan
linear Diophantine ax + by = c dengan a,b dan c bilangan bulat yang mempunyai
penyesuaian bilangan bulat jika dan hanya jika gcd (a,b) membagi habis c. jadi
c merupakan kelipatan dari gcd (a,b). Contoh persamaan diophantine:
Misalkan
kita harus menyelesaikan 9x+16y = 35
9x+16y = 35 berarti 16y ≡ 35 (mod9)
7y ≡ 35 ( mod 9)
y ≡ 5 ( mod 9)
Berarti y = 5 + 9t untuk suatu bilangan bulat t. Nilai y ini
disubsitusikan pada 9x + 16y = 35 memberikan 9x + 16(5 + 9t) = 35 9x + 144t = -
45 x + 16t = - 5 x = - 5 – 16t sehingga himpunan penyelesaian dari 9x + 16y =
35 adalah {(x,y) ∣ x = -5-16t, y =5 + 9t dan t bilangan bulat} Jika t = 0,
maka x = -5, y = 5, sehingga (-5, 5) adalah salah satu penyelesaian dari
persamaan 9x + 16y = 35.
Penyelesaian
itu secara umum dapat dikatakan bahwa apabila (x0, y0 ) adalah suatu solusi
dari persamaan linier Diopantus ax + by = c, maka solusi lainnya (x0 − bt, y0 +
at) untuk setiap bilangan bulat. Perlu diingat bahwa ax + by =c sama artinya dengan
ax ≡ c (mod b) atau by ≡ c (mod a). Kedua perkongruenan ini akan mempunyai
solusi, apabila (a,b)∣c, dan pengkongruenan itu tidak mempunyai solusi, apabila
(a,b) ł c. Jadi dapat disimpulkan bahwa : (1) Persamaan Linier Diophantus ax +
by = c dengan ab # 0 tidak mempunyai penyelesaian, bila (a,b) ł c (2) Persamaan
Linier Diophantus ax + by = c dengan ab # 0 mempunyai penyelesaian (solusi),
bila (a,b) ∣
c
2. Al-Khawarizmi (780-850 SM)
Al-Khawarizmi nama aslinya yaitu Abu Abdulloh Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi
adalah seorang matematikawan muslim dari Persia yang di lahirkan pada tahun 194
H / 780 M, tepatnya di Khawarizm, Uzbeikistan. Dia adalah orang yang pertama
kali mencetus Aljabar dalam bukunya dengan judul “Al-kitab Al-Muktasar Fi Isab
Al-Jabr wa-l-Muqabala” ( kitab yang merangkum perhitungan perlengkapan dan
penyeimbangan yang di tulis pada tahun 830 SM kitab ini merangum definisi
Aljabar dan dalam kitab ini juga di berikan penyelesaian persamaan linear dan
kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk
standar.
3. Al-Qalasadi (1412-1486 M)
Al-Qalasadi nama lengkapnya yaitu Abu Al-Hasan Ibn Ali Al-Qalasadi, dia lahir
pada tahun 1412 di Basth, sebuah kota moor di Anadalusia yang kini menjadi
bagian dari Spanyol. Ia merupakan salah satu matematikus muslim di abad ke-15
yang berjsa memperkenalkan simbol-simbol Aljabar. Abu Al-Hasan Ibn Ali
Al-Qalasadi telah memperkenalkan simbol-simbol matematika dengan menggunakan
karakter dari alfabet Arab. Ia menggunakan و (wa) yang berarti ”dan” untuk
penambahan (+). Untuk pengurangan (-), al- Qalasadi menggunakan اال (illa)
berarti ”kurang”. Sedangkan untuk perkalian (x), ia menggunakan ف (fi) yang
berarti ”kali”. Simbol عل (‘ala) yang berarti ”bagi” digunakan untuk pembagian
(/). Selain itu, Al-Qalasadi juga menggunakan simbol ﺝ (j) untuk melambangkan
“akar”. Simbol ﺹ (sh) digunakan untuk melambangkan sebuah variabel (x). lalu
ia menggunakan simbol ﻡ (m) untuk melambangkan “kuadrat” (𝑥2 ). Huruf ﻙ (k) digunakan sebagai
simbol “pangkat tiga” (𝑥3 ).
4. Nikolai Ivanovich Lobachevsky
(1792-1856 M) Nikolai adalah seorang matematikawan yang berasal dari Rusia. Ia
dikenal sebagai orang yang mengembangkan geometri non-Euclides (independen dari
hasil karya Janos Bolyai) yang di umukannya pada 23 Februari 1826, serta metode
hampiran akar persamaan Aljabar yang dikenal dengan nama metode Dandelin
Graffe. Gambar 4. Nikolai Ivanovich Lobachevsky 5. Sharaf al-Din al-Tusi
(1135-1213 M) Sharaf al-Din al-Tusi nama aslinya yaitu Sharaf al-Din
al-Muzaffar Ibn Muhammad Ibn al-Muzzaffar al-Tusi ia adalah matematikawan dan
astronom islam dari Persia. Sharif al-Din mengajar berbagai topik matematika,
astronimi dan yang terkait, seperti bilangan, table astronomi, dan astrologi.
Al-Tusi menulis beberapa makalah tentang Aljabar. Dia memberikan metode yang
kemudian di namakan sebagai metode Ruffini-Horner untuk menghampiri akar persamaan
kubik.
Meskipun
sebelumnya metode ini telah digunakan oleh para matematikawan Arab untuk
menemukan hampiran akar ke-n dari sebuah bilangan bulat. al-Tusi adalah orang
yang pertama kali yang menerapkan metode ini untuk memecahkan persamaan umum.
Dalam Al-Mu’adalat (tentang persamaan), al-Tusi menemukan solusi Aljabar dan
numeric dari persamaan kubik dan yang pertama kali menemukan turunan polynomial
kubik, hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.
5. Omar Khayyam (1048-1131 M) Omar
Khayayam di lahirkan di Nishapur, Iran. Nama aslinya adalah Ghiyatsuddin
Abulfatah Umar bin Ibrahim Khayyam Nisyaburi. Khayyam berarti “ pembuat tenda”
dalam bahasa Persia. Ia adalah ilmuan matematika yang berasal dari Persia yang
membangun Aljabar Geometrid an menemukan bentuk umum Geometrid an persamaan
kubik. Omar meneruskan tradisi Aljabar Al-Khawarizmi dengan memberikan
persamaan sampai pangkat tiga. Seperti pendahulunya Omar Khayyam melengkapi
dengan persamaan kuadrat, baik untuk solusi Arithmetica maupun solusi Geometri.
Untuk persamaan umum pangkat tiga dipercayainya bahwa solusi untuk Aritmetica
adalah tidak mungkin ( kelak pada adab 15 dibuktikan bahwa pernyataan ini
salah), sehingga dia hanya member solusi Geometri. Gambar kerucut yang dipotong
untuk menyelesaikan pangkat dua sudah pernah dipakai oleh Manaechmus,
Archimedes dan Alhazen, namun Omar Khayyam mengambil cara lebih elegan dengan
melakukan generalisasi metode guna mencakup persamaan- persamaan pangkat tiga
dengan hasil berupa akar bilangan positif.
Untuk
persamaan dengan pangkat lebih dari tiga Omar Khayyam tidak dapat member
gambaran dengan menggunakan metode Geometri yang sama. Dianggap bahwa tidak ada
dimensi lebih dari tiga “apa yang disebut dengan kuadrat di kuadratkan oleh
para ahli Aljabar, memberi daya tarik dari sisi teoretis”. Untuk lebih jelasnya
berikut adalah contoh persamaannya: 𝑥3 + 𝑎𝑥2 + 𝑏2 𝑥 + 𝑐3 = 0 kemudian dengan teknik
substitusi dengan mengganti 𝑥2 =2py maka akan diperoleh 2pxy + 2apy + 𝑏2 𝑥 + 𝑐3 = 0 hasilnya dari persamaan ini
adalah hiperbola dan variabel untuk melakukan substitusi 𝑥2 =2py adalah parabola. Tampak jelas
bahwa hiperbola digambar bersama-sama dengan parabola pada (system) koordinat
yang sama, sedangkan absis merupakan titik- titik perpotongan parabola dan hiperbola
adalah hasil akar persamaan kuadrat. Dia belum menjelaskan tentang koefisien
negative. Niatnya memecahkan problem berdasarkan parameter a,b, c adalah
bilangan positif, negative atau nol. Tidak semua akar dari persamaan kuadrat
diketahui, karena dia tidak mengetahui akar persamaan negatif.
6. Kowa Seki (1637/1642- 1708 M) Kowa
Seki ( Takakazu Seki) adalah matematikawan yang berasal dari Jepang yang
menciptakan system notasi baru matematika yang digunakan di banyak teorema dan
teori. Dia juga menyumbangkan koteribusinya untuk perkembangan matematika awal
jepang. Sumbangan terkenal dia pada Aljabar adalah menemukan Determinan.
Ia
mempublikasikan konsep Determinan pertama kali di Jepang pada tahun 1683. Ia
menulis buku Method of Solving the Dissimulated problems yang memuat metode
matriks, akan tetapi Kowa Seki belum menggunakan istilah Determinan dalam
memaparkan konsep determinan ini. Meskipun ia telah memperkenalkan bentuk
Determinan dan member metode umum untuk menghitungnya. Ia menemukan Determinan khusus
untuk matriks ordo 2x2, 3x3, 4x4,5x5 saja. Gambar 7. Kowa Seki 8. Robert
Recorde( 1512-1558 M) Robert Recorde adalah seorang matematikus yang
memperkenalkan tanda “=” yang terdapat dalam bukunya yang berjudul “The
Whetstone of Witte” pada tahun 1557. Gambar 8. Robert Recorde
Dari
beberapa tokoh diatas, penulis menyimpulkan bahwa terdapat banyak sekali
tokoh-tokoh yang sangat berperan dalam ilmu pengetahuan matematika terutama
dalam perkembangan Aljabar seperti yang sudah di uraikan di atas. Kita harus
menghargai jasa-jasa mereka karena tanpa jasa-jasanya, kita tidak mungkin tahu
atau mengenal apa itu Aljabar.
0 Comments:
Posting Komentar