Penerapan Persamaan Diferensial dlm kehidupan sehari-hari
Barusan ibuku
meletakkan ayam yang baru saja dikeluarkan dari oven, di atas meja. Suhu
ayam tersebut pada saat dikeluarkan dari
oven sekitar 200 derajat celsius. Kemudian dia berpesan, "Nak, nanti kalau
sudah mencapai suhu ruang, tolong masukkan ayam ini ke kulkas!" Waduh,
suhu ruang saat ini sekitar 27 derajat celsius! Berapa waktu yang dibutuhkan
bagi ayam untuk mencapai suhu 27 derajat Celsius??? Sepuluh menit berlalu dan
sambil berfikir saya ambil thermometer untuk mengukur suhu ayam sekarang,
ternyata sudah turun menjadi 140 derajat Celcius! Wah cepet juga.
Menantang,
pakai rumus apa yah? Instinct saya mengatakan ini adalah permasalahan yang harus
diselesaikan dengan differential equation ordo satu! Laju penurunan suhu
mungkin tidak linear melainkan exponentially decaying terhadap waktu. Dan suhu
kamar akan menjadi terminal temperature (suhu yg dicapai pada saat t mendekati
tak hingga) Haduh, malem-malem tambah kerjaan nih cari rumus. Tapi kebetulan
karena kemaren ada yang bertanya, "Apa aplikasi persamaan differential
dalam kehidupan sehari-hari". Bentar yah, buka buku dulu. Maklum udah lama
gak ngurusin yg begini. Besok aja deh, sudah malam!
Seperti yang
kita bisa duga, turunnya temperature ayam tidak linear! Kecepatan penurunan
suhu/temperaturenya tergantung selisih suhu ayam dengan suhu ruang. Makin
tinggi selisihnya, makin cepat laju penurunannya. Oleh karena itu pada awalnya
suhu ayam kodok turun begitu cepat dari 200 derajat menuju 140 derajat hanya
dalam 10 menit. Tetapi, makin mendekati suhu ruang, maka selisih suhunya
menjadi lebih kecil dan laju penurunannya makin berkurang. Dalam matematika hal
ini bisa dituliskan dalam persamaan differential sbb:
∂T∂t=k(T−To)
di mana To
adalah suhu ruang, yaitu 27 C.
Persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan pemisahan sebagai berikut
∂T∂t=k(T−27)∂T(T−27)=k∂t
Dengan mengintegralkan, maka
diperoleh
ln(T−27)=kt+c
dengan memasukan t = 0, T = 200
C, maka kita mendapatkan c = ln(200−27)
= 5.15
dan pada t = 10 menit, T = 140,
maka kita mendapatkan ln(140−27)=10k+c
dengan memasukkan nilai c di
atas maka diperoleh k = -0.04
Sehingga persamaan kita mejadi
Ln(T−27)=kt+c
Atau bisa kita tulis kan :
T(t)=27+e−0.04t+5.15
Dari persamaan itu jelas bahwa
suhu 27 derajat celsius akan dicapai pada saat limit t mendekati tak hingga!
Waduh gimana ini, mosok harus
menunggu waktu hingga tak hingga untuk mencapai suhu 27 derajat Celsius?
Hmm.. mungkin kita tidak harus
saklek sampai 27 derajat kalee yah? Cukup mendekati 27 derajat saya fikir tidak
apa-apa. Kalau gitu kita gambar grafiknya kemudian kita cari titik t yang
mendekati 27 derajat.
Seperti ditunjukkan dalam gambar, pada t = 120
menit, maka suhu ayam menjadi sekitar 28,4 derajat celsius. Cukuplah, 2 jam
saja menunggu sampai suhu ayam menjadi 28,4 derajat, siap masuk kulkas. Penerapan
rumus di atas tentu saja bukan cuma untuk ayam, tetapi semua yang berkaitan
dengan penurunan panas, termasuk cake! Syaratnya, ukur suhu awal ketika keluar
oven. Kemudian ukur lagi 5 atau 10 menit kemudian. Baru deh bisa kita tentukan
waktunya!
0 Comments:
Posting Komentar