angka nol


Nol diciptakan secara mandiri oleh bangsa Babelonia, Maya dan India (beberapa peneliti meyakini, sistem bilangan India dipengaruhi sistem bilangan Babel). Orang-orang Babel mendapatkan sistem nomer mereka dari Sumeria, orang pertama didunia yang mengembangkan ilmu perhitungan. Dikembangkan antara 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, sistem Sumeria adalah posisi – nilai simbol tergantung pada posisinya relatif terhadap simbol-simbol lainnya. Robert Kaplan, penulis “The Nothing That is: A Natural History of Zero” mengira bahwa nenek moyang nol mungkin sepasang pasak miring yang digunakan untuk mewakili kolom nomor kosong. Namun, Charles Seife, penulis “Zero: The Biography of a Dangerous Idea,” tidak setuju bahwa “pasak” tersebut mewakili nol.
Sumeria adalah bangsa pertama yang mengembangkan sebuah sistem penghitungan untuk mencatat harta kekayaan mereka (barang – sapi, kuda, keledai dsb). Sistem Sumeria adalah posisi, yaitu, penempatan simbol tertentu relatif terhadap yang lain dilambangkan nilainya. Sistem Sumeria berkembang hingga ke Akkadians sekitar 2500 SM dan kemudian ke Babelonia pada tahun 2000 SM. Babel adalah yang pertama kali menggunakan “tanda” nomor absen dari kolom, seperti 0 pada 1025. Pada masa ini, belum dikenal jumlah ratusan. Meskipun nol pada masa Babel adalah leluhur angka 0, namun merupakan awal yang baik dan masih berabad-abad lagi sebelum simbol seperti yang kita kenal saat ini.

0 Comments:

Posting Komentar