A.
Barisan
Bilangan
Berdasarkan
hasil kegiatan 6.1, kamu menemukan suatu susunan bilangan seperti berikut.
1,
4, 9, 16, ...
Perhatikan
bahwa susunan bilangan-bilangan di atas mempunyai keteraturan dari bilangan
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Keteraturan tersebut adalah bilangan
pertama didapatkan dari 11, bilangan kedua didapatkan dari 22,
bilangan ketiga didapatkan dari 33, dan bilangan keempat didapatkan
dari 44. bilangan-bilangan yang disusun urut dengan aturan tertentu seperti itu disebut barisan bilangan.
Secara matematis, barisan bilangan
dilambangkan dengan “U” untuk menyatakan urutan suku-sukunya. Oleh sebab itu,
barisan bilangan ditulis dalam bentuk berikut.
U1,
U2, U3, U4, .... Un.
Un
disebut sebagai rumus suku ke-n dari barisan bilangan.
Kesimpulan: Barisan bilangan
adalah kumpulan bilangan yang diurutkan dengan pola atau aturan tertentu.
Setiap bilangan dalam barisan itu disebut suku-suku barisan, ditulis dengan
lambang “U”. Agar kamu
memahami barisan bilangan dan cara
menentukan rumus suku ke-n dari barisan bilangan, perhatikan contoh
berikut.
Contoh soal
Diketahui
barisan bilangan 0,3, 8, 15,...
a. Tentukan
rumus suku ke-n dari barisan bilangan diatas
b. Suku
keberapa dari barisan bilangan tersebut yang bernilai 224?
Penyelesaian
:
a. Suku
ke-1 : U1 = 0 = 12-1
Suku
ke-2 : U2 = 3 = 22-1
Suku
ke-3 : U3 = 8 = 32-1
Suku
ke-4 : U4 = 15 = 42-1
Dengan demikian didapatkan Un = n2-1
Jadi,
rumus suku ke-n dari barisan bilangan diatas adalah Un = n2-1
b. Diketahui
suku ke-n = 224, sehingga dapat ditentukan nilai n sebagai berikut.
Un
= 224
Ø n2-1
= 224
Ø n2
= 224
Ø n2 = 225
Ø n = 15
jadi,
suku yang nilainya 224 adalah suku ke-15
B.
Barisan
Aritmatika
Barisan
aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang suku berikutnya diperoleh dengan
cara menambahkan atau mengurangi suatu bilangan tetap terhadap suku sebelumnya.
suatu bilangan tetap tersebut dinamakan dengan beda atau selisih dilambangkan
dengan b.
Jika Un
adalah suku ke-n dari suatu barisan aritmatika, maka berlaku sebagai berikut.
b = Un - Un
– 1
Rumus suku ke-n
dari barisan aritmatika dengan suku pertama (U1) dilambangkan dengan
a dan b, dapat ditentukan sebagai berikut.
U1 =
a
U2 =
U1 + b = a + b
U3 =
U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 =
U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 =
U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
....
Un =
Un – 1 + b = a + (n – 1)b
Dengan demikian,
rumus suku ke-n dari barisan aritmatika dapat dirumuskan sebagai berikut.
Un = a + ( n – 1 )b
Dimana: Un
= suku ke-n b = beda
a = suku pertama n
= banyak suku
Contoh soal
Diketahui
barisan aritmatika 95, 90, 85, 80, ...,0. carilah suku ke-10 dan tentukan
banyak suku pada barisan tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui
barisan 95, 90, 85, 80, ...,0. Dari barisan tersebut di dapatkan
a = 95
b = 90 – 95 = -5
Un =
a + ( n – 1 )b
sehingga suku
ke-10 dapat ditentukan sebagai berikut
U10 =
95 + (10 – 1) (-5)
U10 =
95 – 45
U10 =
50
Banyaknya suku
barisan aritmatika diatas dapat ditentukan sebagai berikut
Un =
a + ( n – 1 )b
0 = 95 + (n – 1
)(-5)
0 = 95 – 5n + 5
0 = 100 – 5n
5n = 100
n = 20
jadi, suku ke-10
dari barisan tersebut adalah 50 dan banyak suku ada 20 suku.
1.
Suku
Tengah dan Sisipan pada Barisan Aritmatika
Jika
barisan aritmatika mempunyai banyak suku ganjil n, suku pertama a, dan suku
akhir Un, maka suku tengah Ut dapat ditentukan dengan
rumus berikut.
Ut
= , dengan t =
Antara
dua suku yang berurutan pada barisan aritmatika dapat disisipkan sebanyak k suku baru, sehingga didapatkan beda
dari barisan yang baru diru,uskan sebagai berikut.
b’
=
Dengan: b’=
beda barisan aritmatika yang baru
b = beda barisan aritmatika yang lama
k = banyak suku yang disisipkan
b = beda barisan aritmatika yang lama
k = banyak suku yang disisipkan
Contoh soal
Misalkan di
antara bilangan 13 dan 61 disisipkan sebanyak 11 suku sehingga membentuk
barisan aritmatika yang terbentuk dengan tepat. Kemudian carilah suku tengah
dari barisan aritmatika tersebut jika banyak suku ganjil.
Penyelesaian:
Diketahui: a= 13 dan Un=61, sehingga b= 61 - 13= 48
Banyak sisipan ada 11 suku, sehingga barisan aritmatika yang terbentuk mempunyai beda yang baru sebagai berikut.
b’= = == 4
Dengan demikian banyaknya suku ada 11 + 2 = 13suku.
Karena barisan aritmatika mempunyai banyak suku ganjil, maka dapat ditentukan suku tengahnya sebagai berikut.
Ut = === 37
Diketahui: a= 13 dan Un=61, sehingga b= 61 - 13= 48
Banyak sisipan ada 11 suku, sehingga barisan aritmatika yang terbentuk mempunyai beda yang baru sebagai berikut.
b’= = == 4
Dengan demikian banyaknya suku ada 11 + 2 = 13suku.
Karena barisan aritmatika mempunyai banyak suku ganjil, maka dapat ditentukan suku tengahnya sebagai berikut.
Ut = === 37
C.
Barisan
Geometri
Misalkan
jumlah penduduk suatu desa dituliskan dalam ribuan jiwa. Jika dihitung dengan
teliti, maka jumlah penduduk desa tersebut dari tahun 2010 hingga 2015 dapat
dituliskan dalam barisan bilangan berikut.
250,
500, 1000, 2000, 4000, 8000.
Jika
kamu perhatikan dengan cermat, perbandingan antara dua bilangan yang berurutan
adalah sama, yaitu 2. Barisan bilangan yang perbandingan setiap dua suku
berurutan selalu merupakan bilangan tetap (konstan) disebut sebagai barisan
geometri. Bilangan yang tetap tersebut disebut rasio dan dilambangkan dengan r.
Jika
Un adalah suku ke-n dari suatu barisan geometri, maka berlaku
sebagai berikut.
r =
Rumus suku ke-n barisan geometri dengan suku pertama (U1)
dilambangkan dengan a dan rasio r, dapat ditentukan seperti berikut.
U1 = a
U2 = U1
x r =ar
U3 = U2 x r = ar2
U4 = U3
x r = ar3
U5 = U4
x r = ar4
....
Un = Un-1
x r = arn-1.
Dengan demikian, rumus
suku ke-n dari barisan geometri dapat dirumuskan sebagai berikut.
Un = arn-1
Dengan : Un
= suku ke-n
a = suku pertama
r = rasio
n = banyak suku
Contoh soal
Risma memiliki industri
rumahan yang memproduksi tas rajut. Jumlah tas rajut yang dihasilkan pada hari
pertama hingga hari ketiga membentuk suatu barisan geometri. Jika hasil kali
dari produksi tas rajut dalam tiga hari tersebut adalah 512 dan jumlahnya 28,
maka tentukan jumlah produksi yang dihasilkan pada hari pertama, kedua, dan
ketika.
Penyelesaian :
Misalkan barisan
geometri tersebut adalah , a, dan ar.
Hasil kali produksi tas
rajut tersebut adalah 512,
Maka x a x ar =512 ↔ a3 =512
Karena a3
=512, didapatkan a=8
Jumlah produksi tas
rajut dalam tiga hari tersebut adalah 28,
Maka + a +ar =28.
Substitusikan a =8 ke
persamaan +
a + ar =28, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.
+ 8 +8r =28 ..... (kedua ruas dikalikan dengan
r)
↔8+8r+8r2
=28r
↔ 8r2-20r+8
= 0
↔ 2r2-5r+2
=0
↔(2r-1)(r-2) =0
↔2r-1=0 atau r=2
Untuk r= dan a=8, jumlah tas rajut yang dihasilkan
adalah 16,8, dan 4
Untuk r=2 dan a=8,
jumlah tas rajut yang dihasilkan adalah 4, 8, dan 16
1.
Suku
Tengah dan Sisipan pada Barisan Geometri
Diketahui barisan geometri mempunyai banyak suku ganjil n, suku
pertama a, dan suku akhir Un, maka suku tengah U1 dapat
ditentukan dengan rumus berikut.
,
dengan.
Hasil
kali semua suku-sukunya adalah P = .
Antara dua suku yang berurutan pada barisan geometri dapat disisipkan sebanyak
k suku baru, sehingga didapatkan rasio dari barisan geometri yang baru
dirumuskan sebagai berikut.
Dengan
: r1 = beda barisan geometri yang baru
r = beda barisan geometri yang
lama
k = banyak suku yang disisipkan
Contoh soal.
Diketahui
barisan geometri dengan banyak suku 9 buah, suku terakhir 64, serta hasil kali
suku-sukunya adalah 218. Tentukan suku tengah dan suku pertamanya.
Penyelesaian
:
Ø
n= 9, Un =
64, P = 218
P
=
218
=
22
= Ut
Ut
= 4
t
=
Ø U5= 4
=
=
16
=
Jadi
suku tengahnya adalah 4 dan suku pertamanya
Tentukan 3 suku berikutnya dari Pola barisan bilangan berikut !
BalasHapus2, -6, 18, -32, 64,…,….