Kecerdasan
emosional merupakan kemampuan individu untuk memotivasi diri sendiri, dan
bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban
stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. kecerdasan
emosional bisa juga dikatakan sebagai serangkaian kemampuan pribadi yang
dimiliki siswa untuk mengatur emosinya. Kecerdasan emosional dapat menuntun
siswa dalam bertingkah laku dan meraih keberhasilan yang dilakukan dengan
beberapa cara. Cara-cara tersebut ialah mengenali emosi diri, mengelola emosi,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), dan kemampuan
untuk membina hubungan (kerja sama) dengan orang lain atau sesama siswa.
Ada
beberapa komponen tentang kecerdasan emosional, diantaranya yaitu : Pertama, Mengenali emosi diri adalah
kesadaran diri yang mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kesadaran
diri adalah perhatian terus-menerus terhadap keadaan batin seseorang. Kedua, Mengelola emosi berhubungan
dengan kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan,
kemurungan, atau ketersinggungan, dan akibat-akibat dari yang ditimbulkan karena
gagalnya
keterampilan emosional dasar. Ketiga,
Memotivasi diri sendiri kemampuan menata emosi sebagai alat untuk mencapai
tujuan dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan
menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Keempat, Mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan berempati
yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain ikut berperang
dalam persaingan kehidupan. Kelima,
Membina hubungan. Individu yang terampil dalam membina hubungan dengan orang
lain dapat menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka
membaca reaksi dan perasaan orang lain, mampu memimpin dan mengorganisasi,
serta pandai dalam menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan.
Selain
komponen, kecerdasan emosional juga mempunyai cirri-ciri dintaranya yaitu :
Optimis dan positif saat menangani situasi-situasi dalam hidup, seperti halnya
saat menangani berbagai peristiwa dan tekanan atau masalah-masalah pribadi yang
ada. Terampil dalam mengelola emosi, yaitu terampil dalam mengenali kesadaran
emosi diri dan ekspresi emosi, juga kesadaran emosi terhadap orang lain.
Memiliki kecakapan kecerdasan emosi yang tinggi. Memiliki nilai-nilai belas
kasih atau empati, intuisi, radius kepercayaan, daya pribadi, dan integritas.
Hasil
belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang
sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar
memiliki beberapa ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada ranah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang
dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
Hampir
sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang
merupakan hasil belajar. Siswa dianggap berhasil dalam belajar apabila telah
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan guru. Salah satu
cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui kesesuaian antara hasil belajar
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Setelah kita
melihat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antar kecerdasan
emosional dengan prestasi hasil belajar adalah dapat kita lihat dari kecerdasan
emosional peserta didik itu sendiri untuk menghasilkan sebuah prestasi yang
baik di akhir.
0 Comments:
Posting Komentar