Tidak bisa ditampik lagi kalau bidang studi matematika kerap menjadi momok bagi
anak-anak. Mereka selalu merasa kesulitan dalam menghitung, memahami soal
cerita, hingga menghafalkan rumus-rumus yang jumlah tidak sedikit. Akhirnya
anak-anak jadi membenci matematika
dan malas mempelajarinya dengan lebih serius. Sebenarnya matematika bukanlah sesuatu yang sulit
untuk dipelajari. Setiap anak bisa memahami dengan baik asal cara belajarnya
tepat. Belajar matematika tidak
bisa dilakukan dengan drill soal terus menerus agar paham. Belajar matematika harus dilakukan dengan cara
yang menyenangkan agar anak-anak bisa mudah memahaminya tanpa merasa kesulitan
dan terpaksa.
Adapun cara agar siswa merasa senang belajar matematika,
yaitu : Pertama, belajar di alam terbuka.
Tidak selamanya kegiatan belajar mengajar dilakukan di dalam ruangan kelas. Ada
kalanya, anak-anak harus diajak ke luar ruangan untuk belajar dengan cara yang
lebih seru. Dalam belajar matematika
juga demikian, anak-anak bisa diajak keluar ruangan lalu belajar secara
menyenangkan. Bila perlu menggunakan alam sekitar untuk menunjang
pembelajarannya. Anak-anak bisa diajarkan cara berhitung dengan menyenangkan,
misal dengan daun-daun atau bunga. Mereka bisa diajarkan pengurangan dengan
melakukan transaksi pembelian di pasar atau kantin. Hal-hal semacam ini lebih
mendekatkan anak-anak pada penerapan matematika
yang secara tidak langsung juga meningkatkan kemampuan matematisnya.
Kedua, menggunakan permainan. Selain belajar di alam terbuka, belajar matematika juga bisa dilakukan dengan
permainan yang menyenangkan. Permainan yang bisa dilakukan ada dua jenis.
Pertama permainan yang dilakukan secara langsung, misal berhitung dengan jari,
cepat-cepatan menjawab, dan lain sebagainya. Permainan kedua bisa dilakukan
dengan alat peraga dan juga aplikasi yang ada pada komputer atau ponsel pintar.
Dewasa ini, aplikasi belajar matematika
pada ponsel pintar sudah banyak sekali jenisnya. Anak-anak bisa diajak bermain
sesuai dengan tingkatan kemampuannya. Misal aplikasi belajar penjumlahan,
perkalian, hingga soal-soal pemecahan masalah lainnya.Untuk alat peraga, anak
bisa diajarkan untuk mencari luas, volume, dan belajar pecahan dengan bahan
kertas karton yang digunting.
Ketiga, mempelajari trik-trik
metematika. Bagi anak-anak, hal paling
menyebalkan dari belajar matematika
adalah susahnya menghafal rumus. Hampir di setiap materi matematika, rumus yang digunakan cukup
banyak dan semakin sulit. Bagi mereka yang memiliki daya ingat, menghafal rumus
tidak akan jadi masalah. Namun bagi mereka yang susah dalam hal menghafal bisa
menjadi masalah yang cukup fatal. Untuk mengatasi hal ini, beberapa trik matematika akhirnya diciptakan. Dengan
trik ini, matematika bisa
dipelajari dengan lebih menyenangkan. Trik dalam matematika bisa berupa bagaimana menghitung dengan cepat, mencari
nilai tertentu tanpa rumus rumit, hingga menggunakan jembatan keledai untuk
menghafalkan rumus-rumus yang cukup panjang dan membingungkan.
Keempat, mempelajari sempoa. Sempoa adalah alat hitung yang banyak digunakan oleh masyarakat
Tiongkok. Dengan alat ini, hampir semua operasi bilangan bisa dilakukan dengan
baik dan benar. Anak bisa diajari menggunakan sempoa untuk lebih memudahkan mereka dalam hal menghitung. Anak-anak
jadi lebih cepat dalam menghitung sehingga waktu yang dihabiskan untuk belajar
jauh lebih sedikit. Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak jadi tidak
membutuhkan sempoa lagi. Dengan
gerakan tangannya yang membayangkan sempoa,
dia bisa melakukan penghitungan cepat. Metode sempoa bisa diajarkan pada anak-anak sejak dini. Begitu mereka
menguasai metode sempoa,
anak-anak akan menerapkannya terus menerus hingga mereka masuk ke SMP dan SMA.
0 Comments:
Posting Komentar