Cara memodifikasi soal matematika
Kata “modifikasi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
bermakna “pengubahan” atau “perubahan”. Biasanya bila kita memodifikasi
“sesuatu”, maka tindakan ini dapat diartikan sebagai aktivitas mengubah
“sesuatu” itu menjadi “sesuatu yang lain”. ‘”Sesuatu yang lain” hasil
pengubahan yang dilakukan bisa lebih baik dari aslinya atau bisa pula
lebih buruk dari mulanya. Yang sering dilakukan adalah mengubah bentuk
asli ke hal yang lebih baik. Tujuannya? Tentu untuk meningkatkan nilai
guna dari sesuatu yang kita ubah tersebut untuk mencapai tujuan kita.
Contoh, seorang tukang sayur memodifikasi sepeda motor miliknya, yang
semula beroda dua, menjadi sepeda roda tiga. Hasil modifikasinya berupa
sepeda motor berbentuk becak, sehingga dapat digunakan untuk membawa
banyak barang dagangan.
Nah, apakah aktivitas modifikasi itu
dapat pula dilakukan dalam matematika? Saya menduga, selama matematika
itu dipandang sebagai pengetahuan hasil buah pemikiran manusia, maka
jawab dari pertanyaan tersebut adalah “iya”. Bila jawaban pertanyaan ini
adalah “iya”, dan dengan merujuk kepada pertanyaan di awal artikel ini,
maka bagaimanakah cara memodifikasi soal matematika itu? Sebagai
ilustrasi, berikut saya berikan satu contoh. Dengan cara ini, semoga
cara yang akan saya paparkan lebih mudah dipahami.
Misalkan dalam buku pelajaran matematika tertentu kita menemukan contoh soal berikut:Jika dan , maka tentukan nilai dariSelanjutnya dalam pembahasan contoh soal tersebut diketahui bahwa jawaban dari soal itu adalah
Andaikan kita ingin membuat soal tes,
entah untuk ulangan harian atau ulangan umum berdasarkan contoh soal
tersebut, maka proses modifikasi apa yang bisa kita lakukan terhadap
soal tersebut? Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, setidaknya ada dua
cara dasar yang bisa dilakukan.
Cara pertama, yang umum dilakukan, adalah
dengan mengubah “bilangan-bilangan” pada bagian yang diketahui dari
soal tersebut. Tetapi bentuk dan redaksi soal tidak diubah alias sama.
Sehingga hasilnya berupa soal yang hampir tidak ada beda bila
dibandingkan dengan soal aslinya. Bila cara ini dilakukan, maka soal
tadi misalnya akan diubah menjadi soal berikut:
Jika dan , maka tentukan nilai dari
Untuk mampu menjawab soal ini, siswa
hanya perlu mengingat dan memahami prosedur penyelesaian contoh soal
tadi. Menurut teori psikologi pendidikan, proses belajar yang sekedar
mengingat adalah proses berpikir tahap rendah. Saya menduga, modifikasi
cara pertama inilah yang sering dilakukan oleh para pembuat soal.
Faktanya, entah di ulangan harian, ulangan umum, atau ujian nasional,
kebanyakan soal memiliki tipe soal mirip seperti soal-soal yang sudah
ada pembahasannya di buku-buku pelajaran. Akibat dari tindakan ini, kita
tak perlu heran bila hasil studi internasional, seperti PISA ataupun
TIMSS, menempatkan siswa kita pada posisi yang sangat rendah, jauh di
bawah rata-rata internasional.
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah
dengan mengubah bagian soal yang ditanyakan. Misalnya, bagian yang
diketahui tetap sama, tetapi yang ditanyakan misalnya adalah .
Selain itu, bisa pula mengubah bagian yang diketahui dan juga mengubah
bagian yang ditanyakan secara bersamaan dengan memanfaatkan hasil
pembahasan pada contoh soal di atas. Bila cara ini dilakukan, maka soal
tadi misalnya diubah menjadi seperti berikut:
Jika dan , maka tentukan nilai dari
Tampak bahwa soal hasil modifikasi cara
kedua ini lebih baik ketimbang soal hasil modifikasi cara pertama. Untuk
mampu menjawab soal hasil cara kedua ini, kemampuan yang diperlukan
bukan cuma hafal prosedur, tetapi diperlukan pula pemahaman dan
keterampilan matematika yang lebih lanjut. Saya pikir, berdasarkan teori
psikologi pendidikan, soal hasil pengubahan cara kedua ini dapat
merangsang siswa untuk berpikir ke tahap yang lebih tinggi.
Nah, mudah bukan proses memodifikasi soal
matematika itu? Bila iya, silakan praktikkan! Mudah-mudahan contoh yang
diuraikan barusan bermanfaat bagi kita selaku guru matematika. Amin.
Bila Anda memiliki cara lain dalam memodifikasi soal, silakan tuangkan di kolom komentar. Terima kasih. :-)
0 Comments:
Posting Komentar