MATEMATIKA MODERN

Dalam metode matematika modern, guru mengajarkan siswa dengan cara guru menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar, membantu dan mendorong siswa untuk belajar, bagaimana menyusun pertanyaan, bagaimana membicarakan dan menemukan jawaban-jawaban persoalan. Agar siswa diberikan kesempatan berfikir bebas, agar siswa diberi kesempatan untuk mencari aturan-aturan, pola-pola dan relasi-relasi yang merupakan bagian yang penting dan pokok dalam matematika modern. agar siswa memperoleh latihan-latihan keterampilan yang diperlukan.
Dalam pengajaran matematika modern berhasil tidaknya pengajaran ditentukan dengan beberapa faktor yaitu menyeleksi murid-murid, karena kemampuan siswa berbeda-beda meskipun umurnya sama,  kurikulum yang baik,  cara mengajar, karena guru merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa selain menguasai metode mengajar guru juga harus memiliki penguasaan yang luas dalam bidangnya,  bimbingan dan penyuluhan yang lebih baik, dan evaluasi hasil belajar yang lebih baik.
Matematika modern mengandung penemuan, logika yang akurat, membedakan bilangan dari lambang bilangan atau angka. Terdapat beberapa topik baru diantara topik-topik tersebut adalah bilangan dasar nol desimal, aritmetika jam atau modular, teori himpunan, sruktur aljabar atau alajabar abstrak, loigika matematika, aljabar Boole, statistika, probabilitas (teori kemungkinan), dan topologi. Materi-matei baru ini ada yang diberikan sebagai ilmu, namun ada juga merupakan pengikat atau pemersatu topik-topik matematika.
Dalam matematika modern, istilah “sama“ dibedakan menjadi “kongruen” contohnya: “sebuah segitiga sama sisi mempunyai tiga sisi yang sama”, dalam matematika modern adalah: ”sebuah segitiga mempunyai tiga sisi yang kongruen”. Istilah lainnya yang perlu ditertibkan misalnya “luas daerah”. Dalam matematika lama (berhitung) luas daerah sering dikatakan “luas segitiga”. Yang lebih tepat adalah luas daerah segitiga.
Siswa/i berusaha menemukan dan mengidentifikasi suatu masalah yang dikembangkan dari situasi real dan menyelesaikan dengan caranya masing-masing. Proses matematisasi selalu berjalan seiring dengan tindakan refleksi. Pada matematisasi horizontal merujuk kapada matematisasi masalah yang berlatar pada masalah biasa yang pernah ditemui dalam lingkungan hidupnya sehari-hari, dan matematisasi vertical merupakan matematisasi persoalan matematika abstrak.

0 Comments:

Posting Komentar