Taukah kamu tentang konsep
matematika?
Konsep merupakan unsur terkecil dan
mendasar dari proses berpikir. Belajar matematika tidak lain adalah
belajar konsep dan struktur matematika .Oleh karenanya, tujuan penting
pembelajaran matematika adalah membantu anak memahami konsep, bukan hanya
sekedar mengingat fakta, prosedur dan algoritma yang terpisah-pisah. Dengan konsep, anak dapat mengembangkan kemampuan penalaran
matematika. Konsep juga sebagai pilar dalam pemecahan masalah. Dengan demikian,
memahami dan menguasai konsep merupakan hal penting bagi anak dalam belajar
matematika. Artinya, bila anak tidak memahami konsep matematika, mereka akan
kesulitan ketika dihadapkan pada problem matematika yang menuntut penalaran
atau problem non-rutin.
Sebagai ilustrasi,
kesalahan konsep dapat dilihat dari beberapa kasus berikut :
Dalam operasi hitung sederhana :
8 + 4 X 5 = 60 yang benar 8 + 4 X 5 = 28
Dalam penyelesaian operasi Aljabar :
5.+ 3x = 20 yang benar 2 + 3x = 20
5x = 20 3x = 18
x = 4 x = 6
Dalam operasi hitung sederhana :
8 + 4 X 5 = 60 yang benar 8 + 4 X 5 = 28
Dalam penyelesaian operasi Aljabar :
5.+ 3x = 20 yang benar 2 + 3x = 20
5x = 20 3x = 18
x = 4 x = 6
Dua ilustrasi di atas merupakan kesalahan konsep yang sering kita jumpai. Sederhana, tapi akan berakibatfatal.
Kesalahan konsep dalam pembelajaran matematika dapat terjadi dari dua pihak, yakni guru maupun siswa.
Kesalahan dari pihak guru antara lain:
ü Guru
matematika bukan guru mata pelajaran melainkan guru kelas
ü Guru
tidak berlatar belakang pendidikan matematika
ü Guru
kurang menguasai inti materi dari pokok bahasan yang diajarkan
Kemungkinan kesalahan konsep yang disebabkan oleh
siswa antara lain
ü Siswa
salah menerima terhadap pengertian dasar atau konsep dari suatu pokok bahasan
yang disajikan oleh guru
ü Siswa kurang berminat terhadap pelajaran
matematika
ü Siswa
cenderung hanya menghafal, tidak berusaha memahami rumus-rumus maupun
contoh penyelesaian soal yang ada
Untuk menghindari kesalahan konsep
yang disebabkan dari pihak guru maupun siswa, berikut ini beberapa alternatif
pemecahannya dari dua pihak secara bersamaan yaitu :
1. Usahakan
guru matematika adalah guru mata pelajaran bukan guru kelas untuk semua jenjang
pendidikan. Ini banyak dijumpai pada sekolah-sekolah tingkat SD atau MI yang
menggunakan pola guru kelas.
2. Penguasaan
inti materi dari tiap-tiap pokok bahasan matematika perlu dimiliki oleh para
guru matematika. Hal ini dimaksudkan agar dalam menyajikan materi, guru dapat
membedakan antara materi pokok dengan materi tambahan atau materi penunjang.
Dengan demikian, tidak terjadi pengulangan materi yang bisa membuat siswa
bingung.
3.
Perlu memotivasi siswa dalam belajar
matematika untuk menghindari siswa dari kesalahan konsep. Jika siswa belajar
giat dan penuh gairah, ia akan berusaha memahami dengan sungguh-sungguh dan
mengembangkannya melalui latihan menyelesaikan soal-soal yang bervariasi.
0 Comments:
Posting Komentar