Pembelajaran matematika secara formal
umumnya diawali dibangku sekolah. Sementara itu, matematika disekolah
masih menjadi pelajaran yang menakutkan bagi para siswa. Diantaranya dengan
proses pembelajaran yang kurang asyik dan menarik. Model pembelajaran yang
sering ditemui pada pembelajaran matematika adalah proses pembelajaran yang
berpusat pada guru. Sehingga guru menjadi pemeran utama dan kehadirannya
menjadi sangat menentukan dan pembelajaran menjadi tak dapat dilakukan tanpa
kehadiran guru. Siswa cenderung pasif dan tidak berperan selama proses
pembelajaran. Sehingga proses yang muncul itu hanya memberi dan menerima.
Dalam merangkai pembelajaran guru, pada
umumnya terbiasa dengan model standar yaitu pembelajaran yang bermula dari
menghapal rumus, kemudian diterapkan dalam contoh soal. Model pembelajaran yang
demikian tidak memberi ruang bagi siswa untuk melakukan observasi (mengamati),
eksplorasi (menggali), inkuiri (menyelidiki) dan aktifitas-aktifitas lain yang
memungkinkan mereka terlibat dan memahami permasalahan yang sesungguhnya. Model
seperti ini yang mengakibatkan matematika bak kumpulan rumus yang menyeramkan,
sulit dipelajari dan nampak abstrak.
Untuk mengatasi kejenuhan siswa, guru harus
memodifikasi cara pembelajaran matematika salah satunya dengan menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif
yang menempatkan dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4 - 5 orang atau 5 - 6
orang yang melibatkan aktivitas seluruh siswa dalam kelompok yang di dalamnya terdapat
game, turnamaen akademik untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim. Jadi di
dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, dipastikan semua anggota memahami
materi yang diberikan, apabila salah satu anggota ada yang belum paham maka
tugas anggota yang lain wajib memahamkan anggotanya yang belum paham dan kerja
sama kelompok itu yang utama.
Adapun Kelebihan dalam menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT
yaitu :
a.
Lebih
meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
b.
Mengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individu
c.
Dengan waktu
yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
d.
Proses
belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
e.
Mendidik
siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
f.
Motivasi
belajar lebih tinggi
g.
Hasil
belajar lebih baik
h.
Meningkatkan
kebaikan budi, kebaikan dan toleransi.
Sehingga manfaat dari model pembelajaran kooperatif tipe
TGT adalah dapat menciptakan kondisi yang variatif dalam pembelajaran dan
membantu guru menyelesaikan masalah misalnya, pada siswa yang minat belajarnya
rendah. Dengan adanya model Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menciptakan
kreativitas dan kerjasama dalam kelompok sehingga pembelajaran di kelas
menyenangkan.
0 Comments:
Posting Komentar