Matematika adalah salah satu ilmu
dasar, yang semakin dirasakan interkasinya dengan bidang-bidang ilmu lainnya
seperti ekonomi dan teknologi. Peran matematika dalam interaksi ini terletak
pada struktur ilmu dan perlatan yang digunakan. Ilmu matematika sekarang ini
masih banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, asuransi,
ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang sosial maupun teknik. Mengingat
peranan matematika yang semakin besar dalam tahun-tahun mendatang, tentunya
banyak sarjana matematika yang sangat dibutuhkan yang sangat terampil, andal,
kompeten, dan berwawasan luas, baik di dalam disiplin ilmunya sendiri maupun
dalam disiplin ilmu lainnya yang saling menunjang. Untuk menjadi sarjana
matematika tidaklah mudah harus benar-benar serius dalam belajar, selain harus
belajar matematika kita juga harus mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya.
Sehingga, jika sudah menjadi sarjana matematika yang dalam segala bidang bisa
maka sangat mudah untuk mencari pekerjaan.
Salah satu karakteristik matematika
adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak ini dapat menyebabkan banyak siswa
mengalami kesulitan dalam matematika. Prestasi matematika siswa baik secara
nasional maupun internasional belum menggembirakan. Dalam pembelajaran
matematika siswa belum bermakna, sehingga pengertian siswa tentang konsep
sangat lemah.“Menurut Jenning dan Dunne (1999) mengatakan bahwa, kebanyakan
siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi
kehidupan real.” Hal ini yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah
karena dalam pembelajaran matematika kurang bermakna, dan guru dalam
pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh
siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide-ide
matematika.
Apa yang dimaksud dengan matematika
realistik ? Matematika realistik yang adalah matematika sekolah yang
dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik
awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya
konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Pembelajaran
matematika realistik di kelas berorientasi pada karakteristik RME, sehingga
siswa mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika.
Dan siswa diberi kesempatan untuk mengaplikasikan konsep-konsep matematika
untuk memecahkan masalah sehari-hari. Karakteristik RME menggunakan konteks
“dunia nyata”, model-model, produksi dan kontruksi siswa, interaktif dan
keterkaitan. (Trevers, 1991; Van Heuvel-Panhuizen, 1998).
Pembelajaran matematika realistik
merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori
pembelajaran matematika realistik pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan
di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Freudenthal berpendapat
bahwa matematika harus diartikan dengan realita dan matematika merupakan
aktivitas manusia. Dari pendapat Freudenthal memang benar alangkah baiknya
dalam pembelajaran matematika harus ada hubungannya dengan kenyataan dan
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu manusia harus diberi kesempatan untuk
menemukan ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa. Matematika
harus dekat dengan anak dan kehidupan sehari-hari. Upaya ini dilihat dari
berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Realistik ini dimaksudkan
tidak mengacu pada realitas pada realitias tetapi pada sesuatu yang dapat
dibayangkan.
Dalam pembelajaran guru haruslah
berinteraksi dengan siswa, agar siswa lebih mudah memahami apa yang telah
diajarkan tentunya dalam pembelajaran harus dikaitkan dengan kehidupan nyata
untuk memudahkan siswa dalam belajar. Pembelajaran matematika realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan kembali dan memahami konsep-konsep matematika berdasarkan pada
masalah realistik yang diberikan oleh guru. Situasi realistik dalam masalah
memungkinkan siswa menggunkan cara-cara informal untuk menyelesaikan masalah.
Cara informal yang bagimana ? cara informal siswa yang merupakan produksi siswa
memegang peranan penting dalam penemuan kembali dan memahami konsep. Hal ini
berarti informasi yang diberikan kepada siswa telah dikaitkan dengan skema
anak. Melalui interaksi kelas keterkaitan skema anak akan menjadi lebih kuat.
Dengan demikian, pembelajaran matematika realistik akan mempunyai kontribusi yang
sangat tinggi dengan pengertian siswa.
0 Comments:
Posting Komentar